Sejarah Kota Batu
Sekitar abad ke-10, wilayah Batu dan sekitarnya telah dikenal sebagai tempat peristirahatan bagi kalangan keluarga kerajaan karena wilayahnya adalah daerah pegunungan dengan kesejukan udara yang nyaman, juga didukung oleh keindahan pemandangan alam sebagai ciri khas daerah pegunungan.
Sekitar abad ke-10, wilayah Batu dan sekitarnya telah dikenal sebagai tempat peristirahatan bagi kalangan keluarga kerajaan karena wilayahnya adalah daerah pegunungan dengan kesejukan udara yang nyaman, juga didukung oleh keindahan pemandangan alam sebagai ciri khas daerah pegunungan.
Dari beberapa pemuka masyarakat setempat memang pernah mengisahkan bahwa
sebutan Batu berasal dari nama seorang ulama pengikut Pangeran
Diponegoro yang bernama Abu Ghonaim atau disebut juga Kyai Gabung Angin
yang selanjutnya masyarakat setempat akrab menyebutnya dengan panggilan
Mbah Wastu. Dari kebiasaan kultur Jawa yang sering memperpendek atau
mempersingkat mengenai sebutan nama seseorang yang dirasa terlalu
panjang, juga agar lebih singkat penyebutannya serta lebih cepat lebih
memanggil seseorang akhirnya lambat laun sebutan Mbah Wastu dipanggil
Mbah Tu menjadi Mbatu atau batu sebutan yang digunakan untuk Kota Dingin
di Jawa Timur.
Kondisi Geografi
Keadaan topografi Kota Batu memiliki dua karasteristik yang berbeda.
Karakteristik pertama yaitu bagian sebelah utara dan barat yang
merupakan daerah ketinggian yang bergelombang dan berbukit. Sedangkan
karakteristik kedua, yaitu daerah timur dan selatan merupakan daerah
yang relatif datar meskipun berada pada ketinggian 800–3000 meter dari
permukaan laut.
Banyak sekali spot wisata yang ada di kota Batu mulai dari tema alam sampai modern,seperti;Bns,Jatimpark,Musium Angkot,Alun-alun kota,Selecta,Pemandian air panas cangar dan songgoriti,desa wisata,Air terjun,outbond dll.
Kuliner
- Sate Kelinci, sate ayam, dan sate kambing khas Wisata Payung
- Jagung Bakar (wisata payung)
- Berbagai produk apel, termasuk: sari apel, jenang dan dodol apel, cuka apel
- Berbagai keripik: keripik singkong, kentang, dan aneka buah lainnya
- Berbagai sari buah: Sari buah apel, dan lainnya
- Soto ayam (terdapat beberapa kedai soto terkenal yang mejual soto ayam yang rasanya digemari masyarakat)
- Ketan (jajanan pasar, terdiri dari ketan, bubuk kelapa dan gula manis)
- Bakso (dikenal sebagai Bakso Batu)
- Lalap ikan wader
- Angsle (sejenis kolak dengan ketan dan serabi juga petulo yang sangat nikmat dengan suasana dingin Kota Batu)
- Tape ketan hitam (bisa ditemukan pada pemandian cangar yang dapat menghangatkan tubuh)
- Tahu Kentaki DHIGADHO (Gorengan tahu alami, dengan rasa yang khas rempah rempah pilihan)
- Sego Bancakan, Ikan Bakar Lempung, Penyet-penyet, Jangan Lombok khas Batu di Kampung Lumbung
- Es Krim buatan rumahan merk MILCO khas Batu
- Omah Susu Batu
Sumber;
http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Batu
Wong Batu rek
BalasHapus