Selasa, 23 Desember 2014

Makalah Hubungan Sejarah dengan Filsafat

Makalah Hubungan Sejarah dengan Filsafat


(warning makalah ini sudah terakreditasi A+++ jika ada yang ingin menggunakannya
 tolong untuk diketik ulang atau menggunakan dengan bahasa sendiri itu semua untuk kebaikan anda sendiri)


Abstrak
Sejarah adalah sebuah ilmu tentang studi masa lalu, tanpa adanya sejarah manusia tidak akan  mempunyai memori / ingatan, sehingga pada dirinya tidak dapat dituntut suatu tanggung jawab. Untuk itu manusia yang punya rasa tanggung jawab, biasanya menyadari kedudukan sejarah sebagai suatu yang penting dalam kehidupan dan juga pemahaman sejarah sebagai ilmu. Pemahaman sejarah perlu dimiliki setiap orang agar dapat mengetahui dan memahami makna dari peristiwa masa lampau sehingga digunakan sebagai landasan sikap dalam menghadapi peristiwa pada masa sekarang serta menentukan masa yang akan datan
g. Sejarah penulisan adalah awal mula dari terbentuknya sejarah.pada tahap ini adalah tahapan manusia untuk berkembang untuk mulai mempelajari sebuah latar belakang alasan kegiatan politik, filsafat, serta sudut pandang budaya dan teknologi yang bermacam-macam, sepanjang zaman.Ruang lingkup kesejarahan sekarang sudah menjadi sedemikian luas dan menyeluruh sehingga sudah meliputi setiap bidang kehidupan manusia. Saat manusia mulai sadar akan pentingnya sejarah mereka membuat cabang ilmu baru dari sejarah. Ilmu sejarah dan ilmu filsafat memiliki hubungan yang kompleks akan tetapi sangat berbeda jika sejarah adalah ilmu pengetahuan yang didasarkan pada pengalaman atau fakta pada masa lampau yang dapat ditelusuri kebenaranya sedangkan ilmu filsafat bersifat abstrak atau berupa angan-angan belaka yang belum tentu kebenaranya. Pada masa modern ini sejarah sering kali digunakan sebagai acuan untuk bertindak dan evaluasi,akan tetapi tidak sedikit pula orang-orang yang sering kali mengabaikan sejarahnya atau menyalahgunakan sejarah untuk kepentingan pribadi atau kelompok. Akan tetapi penyalahgunaan sejarah dalam skala besar sangat sukar untuk diketahui kebenarannya.






HUBUNGAN SEJARAH DENGAN FILSAFAT
BAB 1 PENDAHULUAN
             Kata sejarah berasal dari bahasa Arab,yaitu “syajaratun”  yang artinya adalah pohon kayu, pengertian pohon kayu di sini adalah adanya suatu kejadian, perkembangan atau pertumbuhan tentang suatu peristiwa masa lalu yang dianggap penting. Ilmu sejarah sering dikaitkan dengan politik pada sebagian orang yang berfikir, padahal yang sesungguhnya ilmu sejarah itu memiliki arti yang cakupannya dapat lebih luas daripada sekedar ilmu politik karena berhubungan dengan kejadian masyarakat di masa lalu yang dapat dilihat melalui segi ilmu-ilmu yang lain seperti psikologi, antropologi,sosiologi, budaya, ekonomi, dan geografi. Sejarah mulai ada semenjak ditemukannya kemampuan manusia untuk menulis, dan setelah itu sejarah mulai menjadi ilmu. Semakin luasnya mempelajari ilmu sejarah, manusia diharapkan dapat menambah wawasan tentang pengertian dan ruang lingkup sejarah. Dalam kehidupan bermasyarakat manusia menggangap bahwa dirinya tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Seperti halnya juga dengan ilmu, di mana ilmu memiliki keterkaitan antara satu dengan yang lain sangat sulit untuk membuat studi ilmu yang berdiri sendiri tanpa adanya terkaitan dengan studi ilmu lain, hal tersebut karena ilmu memiliki unsur yang saling melengkapi dan mendukung. Dalam keterkaitan tersebut  ilmu filsafat memiliki hubungan dan keterkaitan yang tidak jauh beda dengan  ilmu sejarah.
              Pada hakekatnya ilmu sejarah dan ilmu filsafat memiliki hubungan yang kompleks. Namun ada kalanya ilmu sejarah dan ilmu filsafat bersifat bertentangan yang di akibatkan oleh sumbernya, dimana ilmu sejarah bersifat objektif dan sesuai dengan kenyataan, sedangkan ilmu filsafat bersifat abstrak atau berupa angan-angan belaka. Pengetahuan dikembangkan manusia disebabkan dua hal utama yaitu bahasa dan kemampuan untuk berfikir tanpa adanya kedua unsur ini manusia tidak mampu berkomunikasi dengan yang lain dan tidak dapat menarik sebuah kesimpulan dalam sebuah informasi.


Sejarah penulisan dimulai dari yunani dan romawi kuno di ikuti dengan bangsa timur setelahnya. Hubungan Filsafat dengan sejarah penulisan saling terkait, baik secara abstrak maupun ilmiah, karena adanya ilmu filsafat yang didukung oleh sejarah penulisan. Filsafat merupakan jenis pengetahuan yang menyelidiki segala sesuatu yang ada dan yang dianggap ada, dengan kajian yg rinci untuk menemukan esensi  dari objek yang dikaji.  
Filsafat identik dengan ilmu pengetahuan karena merupakan semua hasil dari pemikiran teoritis para pemikir  yang artinya para ahli menciptakan ide  dan pendapat sebagai rujukan dan pedoman bagi orang lain. Filsafat merupakan suatu ilmu pengetahuan. Karena itu filsafat berbeda dengan pengalaman hidup karena pengalaman hidup menghasilkan kebijaksanaan tetapi kebijaksanaan belum tentu menjadi filsafat secara teknis. Supaya menjadi filsafat perlu pengkajian secara mendalam dengan metode berfikir yang memadai. Filsafat berbeda dengan ilmu pengetahuan lainnya karena mempunyai objeknya sendiri. Jalan untuk memperoleh pandangan hidupialah dengan jalan refleksi atas pengalaman itu sendiri.













BAB 2 PEMBAHASAN
A.  Pengertian Sejarah
 Sebelum membahas tentang hubungan sejarah dengan filsafat kita akan lebih dulu membahas tetang sejarah dari sejarah itu sendiri. istilah sejarah berasal dari bahasa Arab “Syajara” yang berarti “terjadi”, atau “Syajarah” yang berarti “pohon”, dalam bahasa Inggris “history”, bahasa Latin dan Yunani “historia” yang berarti “orang pandai”.
Cukup banyak istilah yang menggunakan kata sejarah dimasa ini, misalnya ‘‘guru sejarah’’ yaitu adalah pengajar tentang ilmu sejarah, ‘‘pegawai sejarah’’ adalah orang yang mendedikasikan diri untuk bekerja di bagaian kesejarahan, ‘‘pelaku sejarah dan saksi sejarah’’ atau orang yang secara langsung pernah mengalami kejadian bersejarah atau orang yang pernah menyaksikan kejadian bersejarah, ‘’peneliti dan penulis sejarah’’ kelompok yang mempunyai bakat dan kemampuan meneliti dan menulis sejarah, baik yang dihasilkan melalui pendidikan di perguruan tinggi, juga wartawan dan sastrawan.
 Sejarah seringkali diartikan secara negatif misalnya sebagai sebuah mitos omong kosong, akan tetapi pada dasarnya sejarah bukanlah mitos, karena sejarah mengungkapkan waktu yang tegas dan peristiwa yang diungkapkan dalam sejarah adalah empirik sedangkan mitos tidak mengungkapkan waktu yang tegas dan peristiwa yang diungkapkan dalam mitos adalah irrasional. Sejarah sebagai filsafat, Sejarah bukanlah filsafat akan tetapi berhubungan, ketika sejarah berbicara tentang manusia, maka yang dibicarakan ialah orang tertentu yang mempunyai tempat dan waktu serta terlibat dalam kejadian.
 Sedangkan ketika filsafat berbicara tentang manusia, maka manusia itu ialah secara umum serta bersifat abstrak dan spekulatif. Ada lagi yang berpendapat sejarah sebagai ilmu alam akan tetapi pada dasarnya sejarah bukanlah ilmu alam, karena sejarah hukumnya bersifat kausalitas dan mengungkapkan hal-hal yang bersifat ideografis sedangkan ilmu alam hukumnya pasti dan tetap serta bersifat hukum- hukum umum, ‘‘ sejarah sebagai sastra’’. Sejarah bukanlah sastra meskipun masih berhubungan, karena sejarah ditulis berdasarkan fakta dan harus menghasilkan eksplanasi serta memberikan informasi selengkap-lengkapnya secara detail.
B. Sejarah Historiografi Eropa
Historiografi di Eropa atau sejarah penulisan di eropa dilihat dari gejala yang terikat oleh dan kebudayaan zamannya.Kebudayaan eropa adalah tempat lahirnya filsafat kuno dan modern dunia, Sebelum budaya timur mempelajari sepenuhnya dari konsep kesejarahan
1.      Zaman Yunani dan Romawi
Penulisan sejarah pertama kali di Eropa muncul di Yunani dalam bentuk puisi, yang paling terkenal ialah karya dari Homer, yang berisi cerita-cerita lama, salah satunya yang menceritakan perang Troya dan kisah perajurit paling ditakuti Achilles pada tahun 1.200 S.M. Tulisan sejarah dalam bentuk prosa baru muncul pada abad ke-6 S.M.
2.      Zaman Kristen Awal dan Zaman Pertengahan
Annals, chronicles, sejarah umum, dan biografi.  Annals adalah sebuah catatan mengenai peristiwa-peristiwa penting, biasanya dalam kalimat-kalimat pendek.Chronicles melukiskan peristiwa yang lebih luas dan bersifat umum, sistematis, dan disusun berdasarkan topik, misalnya politik atau perang,atau daerah. Biografi ditulis berdasarkan pengalaman, biasanya oleh orang yang ditugaskan untuk itu.
3.      Zaman Renaisans
Renaisans adalah sebuah zaman perubahan budaya yang dimulai di Italia. Zaman yang ingin menggantikan wahyu dengan Reformasi, Reformasi ingin menggantikan teologi lama dengan teologi baru, Dilatarbelakangi oleh orang-orang yang ingin mencari sebuah orientasi dan inspirasi baru sebagai alternatif referensi dari kebudayaan Yunani-Romawi. Kebudayaan klasik ini dipuja dan dijadikan model serta dasar bagi peradaban Eropa.


4.      Abad XVII: Zaman Penemuan daerah Baru
Orang Eropa mulai tertarik dengan daerah-daerah baru untuk ekspansi Eropa. Semenjak runtuhnya konstaninopel dan munculnya kekuatan besar kerajaan Otoman Turki di timur, bangsa Eropa melakuan penjelajahan dan mencari rute baru untuk mengisi kerongkongan mereka.
Pada zaman ini lahir banyak penjelajah melakukan konstribusi yang sangat besar bagi umat manusia seperti penjelajahan Marco polo yang mengungkap dunia timur dan Cristopher Colommbus yang alih-alih ingin mencari rute ke India malah  melakukan kesalahan terbesar dalam hidupnya dan menemukan benua Amerika. Setelah ditemukannya dunia baru orang-orang Eropa pergi menjelajahi dunia baru dengan pistol dan Injil.
5.      Abad XVIII: Zaman Rasionalisme dan Pencerahan
Setelah ditemukannya dunia baru, peradaban manusia terus menerus bergerak untuk maju. Lalu muncullah konsep Rasionalisme, yaitu suatu aliran pemikiran yang menganggap bahwa rasio merupakan kekuatan dasar utama atau sumber dari peradaban manusia. Rasionalisme timbul akibat sebuah kemajuan ilmu pengetahuan yang didasarkan atas daya pikir manusia.
Menurut Immanuel Kant zaman pencerahan adalah zaman manusia keluar dari keadaan tidak akil balik, yang disebabkan karena kesalahan manusia sendiri. tokoh yang paling berpengaruh pada zaman rasionalisme dan pencerahan  adlah Auguste Comte dan Voltaire yang pada saat itu  banyak membawa perubahan bagi bangsa eropa pada waktu itu. Meskipun mereka berbeda aliran tetapi mereka hakikatnya memiliki tujuan yang sama dalam mengembangkan historiografi pada masa itu.
6.      Abad XIX: Zaman Romantisisme,Nasionalisme,dan Liberalisme
Romantisisme adalah gerakan seni, sastra dan intelektual yang berasal dari Eropa Barat abad ke-18. Gerakan ini sebagian merupakan revolusi melawan norma-norma kebangsawanan, sosial dan politik dari periode Pencerahan dan reaksi terhadap dalam seni dan sastra, dan rasionalisasi terhadap alam,.
Nasionalisme muncul ketika terjadi peterjemahan Injil ke berbagai bahasa hal tersebut memicu setiap bangsa di Eropa ingin menggunakan bahasa mereka masing-masing dalam memahami, menghayati dan mengamalkan agama yang bersumber dari Injil. Sebagai akibat lebih lanjut  muncul faham nasionalisme di Eropa yang kemudian mendorong menculnya negara-negara nasional.
Liberalisme muncul akibat berbagai pemberontakan seperti; Revolusi Inggris, Revolusi Amerika, Revolusi Prancis, Perang Kemerdekaan Prusia.

7.      Akhir Abad XIX dan Abad XX: Sejarah Kritis dan Sejarah Baru
Historiografi klasik menekankan retorik,Historiografi klasik menekankan konsep kuno, historiografi modern menekankan kritik,sementara Sejarah Baru menekankan ilmu sosial.





C.    Pengertian Filsafat

Kata filsafat berasal dari kata yunani yaitu Filosofia, Filo” berarti mencintai dan “sofia”  yang berarti kebijasanaan, jadi kata filsafat dapat diartikan sebagai ilmu yang mencintai kebijaksanaan atau mencari sebuah kebijaksanaan. Filsafat ialah ilmu tentang pengkritikan dan sistematika pengetahuan, penyimpulan pengetahuan empiris, pengajaran rasional, akal pengalaman. Dari kata tersebut lahirlah kata dari orang Inggris Philoshopy di terjemahkan sebagai cinta kearifan. Menurut pengertian yang lazim berlaku di timur seorang di sebut filosof bila dia telah mandapatkan kebijaksanaan. Sedangkan pengertian yang tidak lazim berlaku di barat, kata mencintai tidak perlu oleh kebijaksanaan karena itu yang di sebut filosof atau orang yang bijaksana.
Pada dasarnya filsafat adalah studi tentang seluruh fenomena yang ada di kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis, mendalam, dan dijabarkan dalam konsep. Filsafat tidak dijalani dengan melakukan eksperimen-eksperimen dan percobaan-percobaan, tetapi dengan  langsung mengutarakan masalah secara persis, mencari solusi untuk itu, memberikan argumentasi dan alasan yang tepat untuk solusi tertentu. Dengan bahasa yang umum supaya dapat dipahami oleh seluruh manusia.

D.Hubungan Filsafat Dengan Ilmu Sejarah

Hubungan Filsafat dengan Ilmu Sejarah saling terkait, baik secara subtansional maupun ilmiah, karena adanya ilmu filsafat yang didukung oleh sejarah. Pada awalnya bangsa Yunani dan bangsa lain di dunia ini beranggapan bahwa semua kejadian dialam ini dipengaruhi oleh para Dewa. Karenanya, para Dewa harus dihormati dan disembah. Dengan filsafat, pola pikir yang selalu tergantung pada Dewa diubah menjadi pola pikir ke depan berdasarkan pengalaman dan berdasarkan rasio.
Pada zaman pertengahan sejarah dipengaruhi teologi,pada abad ke-19 oleh liberalism dan nasionalisme.Dan abad ke-20 oleh marxisme, reaksi terhadap moralisasi sejarah sudah terjadi pada abad ke-19 ketika sejarah terpengaruh oleh aliran filsafat positivisme dalam semua ilmu.Sejarah berusaha mandiri sebagai ilmu positif dengan Leopold Van Ranke (1795-1886) dari Jerman yang menganjurkan supaya sejarah hanya menulis “ Apa sesungguhnya yang terjadi”, ia sering disebut sebagai bapak historiografi modern, dengan cara menulis tentang apa yang sesunguhnya terjadi.
            Sejarah akan menjadi objektif, sering tokoh-tokoh agama dari zaman pertengahan di eropa dijadikan teladan bagi modal masyrakat. Filsafat itu dan spekulatif  dalam arti filsafat hanya berurusan dengan pikiran umum. Kalau sejarah berbicara tentang manusia, maka yang dibicarakan ialah orang tertentu yang mempunyai waktu dan tempat, serta terlibat dalam kejadian. Filsafat sebaliknya, kalau ia berbicara tentang manusia,maka manusia itu ialah manusia pada umumnya, manusia yang hanya ada dalam gambaran angan–angan. Namun adakalanya sejarah bukan saja selalu  benar secara faktual, tetapi benar secara filsafat.
Selain saling berhubungan filsafat juga sangat berpengaruh terhadap ilmu sejarah karena filsafat adalah pemikiran manusia yang secara kritis selalu dan terus menerus berkembang. Hal ini didalami tidak dengan melakukan percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan masalah secara jelas serta solusi yang paling tepat. Filsafat akan berhubungan dengan sejarah karena perkembangannya, Dalam proses perkembangan tersebut, filsafat secara otomatis akan mengurai sejarahnya, dari siapa filosof pertama yang berkumandang sampai filosof modern sekarang ini, selain itu apa kajiannya yang ia terangkan pada umat manusia.
















BAB 3 PENUTUP
A.Kesimpulan
            Sejarah adalah ilmu yang menceritakan masa lampau, Mengetahui kelemahan dan kekurangan di masa silam berguna agar kita tidak lagi mengulanginya di masa sekarang. Sedangkan Filsafat adalah sebuah pemikiran yang dapat diterangkan sebagai studi limu pengetahuan yang bersifat abstrak. Mempelajari keduanya ilmu tersebut berarti belajar dari masa lalu untuk menemuka kebijasanaan dan kebenaran yang dapat menjadi acuan untuk masa depan.
 Sejarah dan filsafat merupakan elemen peting kehidupan keduanya saling berhubungan dengan masa lampau dan dapat digunakan sebagai acuan dimasa yang akan datang akan tetapi banyak sekali manusa yang masih belum memaksimalkan konsep tersebut dikarenakan berbagai faktor yang selalu mengikat mereka.












Daftar Pustaka
Kuntowijoyo, Dr. prof. 1995. Pengantar ilmu sejarah. Yoyakarta : PT Bentang Pustaka
Kuntowijoyo. 2003. Metodologi Sejarah. Yogyakarta :UGM
Latief, Dr. juraid abdul. 2006. Manusia, Filsafat dan Sejarah. Jakarta: PT Bumi Aksara

1 komentar: