Makalah Hubungan Sejarah dengan Filsafat
(warning makalah ini sudah terakreditasi A+++ jika ada yang ingin menggunakannya
tolong untuk diketik ulang atau menggunakan dengan bahasa sendiri itu semua untuk kebaikan anda sendiri)
tolong untuk diketik ulang atau menggunakan dengan bahasa sendiri itu semua untuk kebaikan anda sendiri)
Abstrak
Sejarah adalah sebuah ilmu tentang studi masa lalu, tanpa adanya sejarah manusia tidak
akan mempunyai memori / ingatan,
sehingga pada dirinya tidak dapat dituntut suatu tanggung jawab. Untuk itu
manusia yang punya rasa tanggung jawab, biasanya menyadari kedudukan sejarah
sebagai suatu yang penting dalam kehidupan dan juga pemahaman sejarah sebagai
ilmu. Pemahaman
sejarah perlu dimiliki setiap orang agar dapat mengetahui dan memahami makna
dari peristiwa masa lampau sehingga digunakan sebagai landasan sikap dalam
menghadapi peristiwa pada masa sekarang serta menentukan masa yang akan datan
g. Sejarah penulisan adalah awal mula dari terbentuknya sejarah.pada tahap ini adalah tahapan manusia untuk berkembang untuk mulai mempelajari sebuah latar belakang alasan kegiatan politik, filsafat, serta sudut pandang budaya dan teknologi yang bermacam-macam, sepanjang zaman.Ruang lingkup kesejarahan sekarang sudah menjadi sedemikian luas dan menyeluruh sehingga sudah meliputi setiap bidang kehidupan manusia. Saat manusia mulai sadar akan pentingnya sejarah mereka membuat cabang ilmu baru dari sejarah. Ilmu sejarah dan ilmu filsafat memiliki hubungan yang kompleks akan tetapi sangat berbeda jika sejarah adalah ilmu pengetahuan yang didasarkan pada pengalaman atau fakta pada masa lampau yang dapat ditelusuri kebenaranya sedangkan ilmu filsafat bersifat abstrak atau berupa angan-angan belaka yang belum tentu kebenaranya. Pada masa modern ini sejarah sering kali digunakan sebagai acuan untuk bertindak dan evaluasi,akan tetapi tidak sedikit pula orang-orang yang sering kali mengabaikan sejarahnya atau menyalahgunakan sejarah untuk kepentingan pribadi atau kelompok. Akan tetapi penyalahgunaan sejarah dalam skala besar sangat sukar untuk diketahui kebenarannya.
g. Sejarah penulisan adalah awal mula dari terbentuknya sejarah.pada tahap ini adalah tahapan manusia untuk berkembang untuk mulai mempelajari sebuah latar belakang alasan kegiatan politik, filsafat, serta sudut pandang budaya dan teknologi yang bermacam-macam, sepanjang zaman.Ruang lingkup kesejarahan sekarang sudah menjadi sedemikian luas dan menyeluruh sehingga sudah meliputi setiap bidang kehidupan manusia. Saat manusia mulai sadar akan pentingnya sejarah mereka membuat cabang ilmu baru dari sejarah. Ilmu sejarah dan ilmu filsafat memiliki hubungan yang kompleks akan tetapi sangat berbeda jika sejarah adalah ilmu pengetahuan yang didasarkan pada pengalaman atau fakta pada masa lampau yang dapat ditelusuri kebenaranya sedangkan ilmu filsafat bersifat abstrak atau berupa angan-angan belaka yang belum tentu kebenaranya. Pada masa modern ini sejarah sering kali digunakan sebagai acuan untuk bertindak dan evaluasi,akan tetapi tidak sedikit pula orang-orang yang sering kali mengabaikan sejarahnya atau menyalahgunakan sejarah untuk kepentingan pribadi atau kelompok. Akan tetapi penyalahgunaan sejarah dalam skala besar sangat sukar untuk diketahui kebenarannya.
HUBUNGAN SEJARAH
DENGAN FILSAFAT
BAB 1 PENDAHULUAN
Kata sejarah berasal dari bahasa
Arab,yaitu “syajaratun” yang artinya adalah pohon kayu, pengertian
pohon kayu di sini adalah adanya suatu kejadian, perkembangan atau pertumbuhan
tentang suatu peristiwa masa lalu yang dianggap penting. Ilmu sejarah sering
dikaitkan dengan politik pada sebagian orang yang berfikir, padahal yang
sesungguhnya ilmu sejarah itu memiliki arti yang cakupannya dapat lebih luas
daripada sekedar ilmu politik karena berhubungan dengan kejadian masyarakat di
masa lalu yang dapat dilihat melalui segi ilmu-ilmu yang lain seperti
psikologi, antropologi,sosiologi, budaya, ekonomi, dan geografi. Sejarah mulai
ada semenjak ditemukannya kemampuan manusia untuk menulis, dan setelah itu
sejarah mulai menjadi ilmu. Semakin luasnya mempelajari ilmu sejarah, manusia
diharapkan dapat menambah wawasan tentang pengertian dan ruang lingkup sejarah. Dalam kehidupan bermasyarakat manusia menggangap bahwa dirinya tidak dapat hidup sendiri
tanpa bantuan orang lain. Seperti halnya
juga dengan ilmu, di mana ilmu memiliki keterkaitan antara satu dengan yang
lain sangat sulit untuk membuat studi
ilmu yang berdiri sendiri tanpa adanya terkaitan dengan studi ilmu lain, hal tersebut karena ilmu memiliki unsur yang saling melengkapi dan mendukung. Dalam keterkaitan
tersebut ilmu filsafat memiliki hubungan
dan keterkaitan yang tidak jauh beda dengan ilmu sejarah.
Pada hakekatnya ilmu sejarah dan
ilmu filsafat memiliki hubungan yang kompleks. Namun ada kalanya ilmu sejarah
dan ilmu filsafat bersifat bertentangan yang di akibatkan oleh sumbernya, dimana ilmu sejarah bersifat objektif dan sesuai dengan kenyataan, sedangkan ilmu filsafat bersifat abstrak atau berupa angan-angan belaka. Pengetahuan dikembangkan manusia
disebabkan dua hal utama yaitu bahasa dan kemampuan untuk berfikir tanpa adanya
kedua unsur ini manusia tidak mampu berkomunikasi dengan yang lain dan tidak
dapat menarik sebuah kesimpulan dalam sebuah informasi.
Sejarah penulisan
dimulai dari yunani dan romawi kuno di ikuti dengan bangsa timur setelahnya. Hubungan Filsafat dengan sejarah penulisan saling terkait,
baik secara abstrak maupun ilmiah, karena adanya ilmu filsafat yang
didukung oleh sejarah penulisan. Filsafat merupakan jenis
pengetahuan yang menyelidiki segala sesuatu yang ada dan yang dianggap ada, dengan
kajian yg rinci untuk menemukan esensi dari objek yang dikaji.
Filsafat identik dengan ilmu
pengetahuan karena merupakan semua hasil dari pemikiran teoritis para
pemikir yang artinya para ahli
menciptakan ide dan pendapat sebagai rujukan dan pedoman bagi orang lain.
Filsafat merupakan suatu ilmu pengetahuan. Karena itu filsafat berbeda dengan
pengalaman hidup karena pengalaman hidup menghasilkan kebijaksanaan tetapi
kebijaksanaan belum tentu menjadi filsafat secara teknis. Supaya menjadi
filsafat perlu pengkajian secara mendalam dengan metode berfikir yang memadai.
Filsafat berbeda dengan ilmu pengetahuan lainnya karena mempunyai objeknya
sendiri. Jalan untuk memperoleh pandangan hidupialah dengan jalan refleksi atas
pengalaman itu sendiri.
BAB 2 PEMBAHASAN
A. Pengertian Sejarah
Sebelum membahas
tentang hubungan sejarah dengan filsafat kita akan lebih dulu membahas tetang
sejarah dari sejarah itu sendiri. istilah sejarah berasal dari bahasa Arab “Syajara” yang
berarti “terjadi”, atau “Syajarah”
yang berarti “pohon”, dalam bahasa Inggris “history”, bahasa Latin dan Yunani
“historia”
yang berarti “orang pandai”.
Cukup banyak istilah yang menggunakan
kata sejarah dimasa
ini, misalnya ‘‘guru sejarah’’ yaitu adalah pengajar tentang ilmu sejarah, ‘‘pegawai
sejarah’’ adalah orang yang mendedikasikan diri untuk bekerja di bagaian
kesejarahan, ‘‘pelaku sejarah dan saksi sejarah’’ atau orang yang secara
langsung pernah mengalami kejadian bersejarah atau orang yang pernah
menyaksikan kejadian bersejarah, ‘’peneliti dan penulis sejarah’’
kelompok yang mempunyai bakat dan kemampuan meneliti dan menulis
sejarah, baik yang dihasilkan melalui pendidikan di perguruan tinggi, juga
wartawan dan sastrawan.
Sejarah seringkali
diartikan secara negatif misalnya sebagai sebuah mitos omong kosong, akan tetapi pada dasarnya sejarah
bukanlah mitos, karena sejarah mengungkapkan waktu yang tegas dan
peristiwa yang diungkapkan dalam sejarah adalah empirik sedangkan mitos tidak
mengungkapkan waktu yang tegas dan peristiwa yang diungkapkan dalam mitos
adalah irrasional. Sejarah sebagai filsafat, Sejarah bukanlah filsafat akan tetapi berhubungan, ketika sejarah berbicara tentang manusia, maka yang dibicarakan
ialah orang tertentu yang mempunyai tempat dan waktu serta terlibat dalam
kejadian.
Sedangkan ketika filsafat berbicara tentang
manusia, maka manusia itu ialah secara umum serta bersifat abstrak dan
spekulatif. Ada lagi
yang berpendapat sejarah sebagai ilmu alam akan tetapi pada dasarnya sejarah bukanlah ilmu alam, karena
sejarah hukumnya bersifat kausalitas dan mengungkapkan hal-hal yang bersifat ideografis sedangkan ilmu alam hukumnya pasti dan tetap serta
bersifat hukum- hukum umum, ‘‘ sejarah sebagai sastra’’. Sejarah bukanlah sastra meskipun masih berhubungan, karena
sejarah ditulis berdasarkan fakta dan harus menghasilkan eksplanasi serta
memberikan informasi selengkap-lengkapnya secara detail.
B. Sejarah Historiografi Eropa
Historiografi di Eropa atau sejarah
penulisan di eropa dilihat dari gejala yang terikat oleh dan kebudayaan
zamannya.Kebudayaan eropa adalah tempat lahirnya filsafat kuno dan modern dunia,
Sebelum budaya timur mempelajari sepenuhnya dari konsep kesejarahan
1.
Zaman
Yunani dan Romawi
Penulisan sejarah pertama kali di Eropa
muncul di Yunani dalam bentuk puisi, yang paling terkenal ialah karya dari
Homer, yang berisi cerita-cerita lama, salah satunya yang menceritakan perang
Troya dan kisah perajurit paling ditakuti Achilles pada tahun 1.200 S.M.
Tulisan sejarah dalam bentuk prosa baru muncul pada abad ke-6 S.M.
2.
Zaman
Kristen Awal dan Zaman Pertengahan
Annals, chronicles, sejarah umum, dan
biografi. Annals adalah sebuah catatan mengenai
peristiwa-peristiwa penting, biasanya dalam kalimat-kalimat pendek.Chronicles
melukiskan peristiwa yang lebih luas dan bersifat umum, sistematis, dan disusun
berdasarkan topik, misalnya politik atau perang,atau daerah. Biografi ditulis
berdasarkan pengalaman, biasanya oleh orang yang ditugaskan untuk itu.
3.
Zaman
Renaisans
Renaisans adalah sebuah zaman perubahan
budaya yang dimulai di Italia. Zaman yang ingin menggantikan wahyu dengan
Reformasi, Reformasi ingin menggantikan teologi lama dengan teologi baru, Dilatarbelakangi
oleh orang-orang yang ingin mencari sebuah orientasi dan inspirasi baru sebagai
alternatif referensi dari kebudayaan Yunani-Romawi. Kebudayaan klasik ini
dipuja dan dijadikan model serta dasar bagi peradaban Eropa.
4.
Abad
XVII: Zaman Penemuan daerah Baru
Orang Eropa mulai tertarik dengan
daerah-daerah baru untuk
ekspansi Eropa. Semenjak runtuhnya konstaninopel dan munculnya kekuatan besar
kerajaan Otoman Turki di timur, bangsa Eropa melakuan penjelajahan dan mencari
rute baru untuk mengisi kerongkongan mereka.
Pada zaman ini
lahir banyak penjelajah melakukan konstribusi yang sangat besar bagi umat
manusia seperti penjelajahan Marco polo yang mengungkap dunia timur dan
Cristopher Colommbus yang alih-alih ingin mencari rute ke India malah melakukan kesalahan terbesar dalam hidupnya
dan menemukan benua Amerika. Setelah ditemukannya dunia baru orang-orang Eropa
pergi menjelajahi dunia baru dengan pistol dan Injil.
5. Abad XVIII: Zaman Rasionalisme dan Pencerahan
Setelah ditemukannya
dunia baru, peradaban
manusia terus menerus bergerak untuk maju. Lalu muncullah konsep Rasionalisme,
yaitu suatu aliran pemikiran yang menganggap bahwa rasio merupakan kekuatan dasar utama atau sumber dari
peradaban manusia. Rasionalisme timbul akibat sebuah kemajuan ilmu
pengetahuan yang didasarkan atas daya pikir manusia.
Menurut Immanuel Kant zaman pencerahan adalah zaman
manusia keluar dari keadaan tidak akil balik, yang disebabkan karena kesalahan
manusia sendiri. tokoh yang paling
berpengaruh pada zaman
rasionalisme dan pencerahan adlah
Auguste Comte dan Voltaire yang pada saat itu banyak membawa perubahan bagi bangsa eropa
pada waktu itu. Meskipun mereka berbeda aliran tetapi mereka hakikatnya
memiliki tujuan yang sama dalam mengembangkan historiografi pada masa itu.
6. Abad XIX: Zaman Romantisisme,Nasionalisme,dan
Liberalisme
Romantisisme adalah gerakan seni, sastra dan
intelektual yang berasal dari Eropa Barat abad ke-18. Gerakan ini sebagian merupakan revolusi melawan
norma-norma kebangsawanan, sosial dan politik dari periode Pencerahan dan reaksi terhadap dalam seni dan
sastra, dan rasionalisasi terhadap alam,.
Nasionalisme
muncul ketika terjadi peterjemahan Injil ke berbagai bahasa hal tersebut memicu
setiap bangsa di
Eropa ingin menggunakan bahasa mereka masing-masing dalam memahami, menghayati
dan mengamalkan agama yang bersumber dari Injil. Sebagai akibat lebih
lanjut muncul faham nasionalisme di Eropa yang kemudian mendorong
menculnya negara-negara nasional.
Liberalisme muncul
akibat berbagai pemberontakan seperti; Revolusi Inggris, Revolusi Amerika,
Revolusi Prancis, Perang Kemerdekaan Prusia.
7. Akhir Abad XIX dan Abad XX: Sejarah
Kritis dan Sejarah Baru
Historiografi
klasik menekankan retorik,Historiografi klasik menekankan konsep kuno,
historiografi modern menekankan kritik,sementara Sejarah Baru menekankan ilmu
sosial.
C. Pengertian Filsafat
Kata filsafat
berasal dari kata yunani yaitu “Filosofia”, “Filo” berarti mencintai dan “sofia” yang berarti kebijasanaan, jadi kata filsafat
dapat diartikan sebagai ilmu yang mencintai kebijaksanaan atau mencari sebuah
kebijaksanaan. Filsafat ialah
ilmu tentang pengkritikan dan sistematika pengetahuan, penyimpulan pengetahuan
empiris, pengajaran rasional, akal pengalaman. Dari kata tersebut lahirlah kata
dari orang Inggris “Philoshopy” di terjemahkan
sebagai cinta kearifan. Menurut pengertian yang lazim berlaku di timur seorang
di sebut filosof bila dia telah mandapatkan kebijaksanaan. Sedangkan pengertian
yang tidak lazim berlaku di barat, kata mencintai tidak perlu oleh
kebijaksanaan karena itu yang di sebut filosof atau orang yang bijaksana.
Pada dasarnya filsafat adalah studi tentang seluruh fenomena yang ada di kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis, mendalam, dan dijabarkan dalam konsep. Filsafat tidak dijalani dengan melakukan eksperimen-eksperimen
dan percobaan-percobaan, tetapi dengan langsung mengutarakan masalah secara persis,
mencari solusi untuk itu, memberikan argumentasi dan alasan yang tepat untuk
solusi tertentu. Dengan bahasa yang umum supaya dapat dipahami oleh
seluruh manusia.
D.Hubungan Filsafat Dengan Ilmu
Sejarah
Hubungan
Filsafat dengan Ilmu Sejarah saling terkait, baik secara subtansional maupun
ilmiah, karena adanya ilmu filsafat yang didukung oleh sejarah. Pada awalnya
bangsa Yunani dan bangsa lain di dunia ini beranggapan bahwa semua kejadian
dialam ini dipengaruhi oleh para Dewa. Karenanya, para Dewa harus dihormati dan
disembah. Dengan filsafat, pola pikir yang selalu
tergantung pada Dewa diubah menjadi pola pikir ke depan
berdasarkan pengalaman dan berdasarkan rasio.
Pada zaman pertengahan sejarah dipengaruhi
teologi,pada abad ke-19 oleh liberalism dan nasionalisme.Dan abad ke-20 oleh
marxisme, reaksi terhadap moralisasi sejarah sudah terjadi pada abad ke-19
ketika sejarah terpengaruh oleh aliran filsafat positivisme dalam semua ilmu.Sejarah
berusaha mandiri sebagai ilmu positif dengan Leopold Van Ranke (1795-1886) dari
Jerman yang menganjurkan supaya sejarah hanya menulis “ Apa sesungguhnya yang
terjadi”, ia sering disebut sebagai bapak historiografi modern, dengan cara
menulis tentang apa yang sesunguhnya terjadi.
Sejarah
akan menjadi objektif, sering tokoh-tokoh agama dari zaman pertengahan di eropa
dijadikan teladan bagi modal masyrakat. Filsafat itu dan spekulatif dalam arti filsafat hanya berurusan dengan
pikiran umum. Kalau sejarah berbicara tentang manusia, maka yang dibicarakan
ialah orang tertentu yang mempunyai waktu dan tempat, serta terlibat dalam
kejadian. Filsafat sebaliknya, kalau ia berbicara tentang manusia,maka manusia
itu ialah manusia pada umumnya, manusia yang hanya ada dalam gambaran angan–angan.
Namun adakalanya sejarah bukan saja selalu
benar secara faktual, tetapi benar secara filsafat.
Selain saling berhubungan filsafat juga sangat berpengaruh terhadap ilmu
sejarah karena filsafat adalah
pemikiran manusia yang secara
kritis selalu dan terus menerus berkembang. Hal ini didalami tidak dengan
melakukan percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan masalah secara jelas
serta solusi yang paling tepat. Filsafat akan berhubungan dengan sejarah karena
perkembangannya,
Dalam proses perkembangan tersebut, filsafat secara otomatis akan mengurai sejarahnya, dari siapa
filosof pertama yang berkumandang sampai filosof modern sekarang ini, selain itu apa kajiannya yang ia terangkan
pada umat manusia.
BAB 3 PENUTUP
A.Kesimpulan
Sejarah
adalah ilmu yang menceritakan masa lampau, Mengetahui kelemahan dan kekurangan di
masa silam berguna agar kita tidak lagi mengulanginya di masa sekarang. Sedangkan Filsafat adalah sebuah
pemikiran yang dapat diterangkan sebagai studi limu pengetahuan yang bersifat
abstrak. Mempelajari keduanya ilmu
tersebut berarti belajar dari masa lalu untuk menemuka kebijasanaan dan
kebenaran yang dapat menjadi acuan untuk masa depan.
Sejarah dan filsafat merupakan elemen peting
kehidupan keduanya saling berhubungan dengan masa lampau dan dapat digunakan
sebagai acuan dimasa yang akan datang akan tetapi banyak sekali manusa yang
masih belum memaksimalkan konsep tersebut dikarenakan berbagai faktor yang
selalu mengikat mereka.
Daftar Pustaka
Kuntowijoyo,
Dr. prof. 1995. Pengantar ilmu sejarah. Yoyakarta : PT Bentang Pustaka
Kuntowijoyo.
2003. Metodologi Sejarah. Yogyakarta :UGM
Latief, Dr. juraid abdul.
2006. Manusia, Filsafat dan Sejarah. Jakarta: PT Bumi Aksara
gini donk bro baru mantabz :v bermanfaat bro tenk yu
BalasHapus